Bismillah
Mengi’rob suatu kata pasti sudah menjadi suguhan sehari hari bagi teman teman yang belajar ilmu nahwu. Kalau belum terbiasa, sering kali bingung mau mulai darimana mengi’robnya.
Tidak ada kaidah baku untuk mengi’rob (kata salah seorang guru saya) yang penting tersebut semua ‘data’2 yang diperlukan. yaitu (1) kedudukannya (fail/maf’ul/mubtada/dst), (2) keadaannya (marfu/manshub/majrur/fii mahalli rof’in-nashbin-jarrin) (3) alamat i’robnya (dhommah/fathah/kasroh/wawu/ya/ dst) dan (4) jenis kalimatnya (isim mufrod/mutsanna/jamak/af’alul khomsah/dst)
Modal UTAMA untuk dapat mengi’rob adalah paham apa saja isim dan fi’il mana saja yang mu’rob dan mana yang mabni, dan mana yang memiliki kedudukan marfu’ manshub majrur, majzum, dan hafal huruf jar, adawaatun nashibah (alat penashob) dan adawatul jazimah (alat alat penjazm). Kalau sudah punya modal ini, insyaaAllah selanjutnya mudah.
Berikut ini urutan yang biasa disebutkan dalam mengi’rob, yang paling umumnya. Perbedaan cara mengi’rob mungkin terjadi, tapi biasanya gak jauh jauh amat bedanya. Ini diambil dari cara mengi’rob yang paling umum dan paling mudah dan singkat saja.
Sebelumnya, ada point point penting yang harus diperhatikan:

1. I’rob isim Mu’rob
Untuk isim mur’rob biasanya dimulai dari penyebutan (1) kedudukan/jabatan, (2) keadaan, (3) Alamat I’robnya dan (4) Jenis Isim Murobnya. Contoh:
Untuk I’rob isim mabni, umumnya dimulai dari menyebutkan (1) Jenis isim mabninya, lalu (2) Alamat mabninya, (3) Kedudukan I’robnya, lalu (4) Jabatan/kedudukan didalam I’rob. Contoh:
Untuk I’rob fiil yang mu’rob umumnya dimulai dari menyebutkan (1) Macam fiilnya [yaitu fiil mudhori saja, karena fiil amr dan madhi kan mabni semua], (2) Kedudukannya [Marfu/Manshub/Majzum]dan alat penashobnya (jika dia nashob) atau penjazmnya (jika jazm), (3) Alamat I’robnya, dan (4) Mengapa dia bertanda i’rob demikian. Contoh:
Untuk i’rob fi’il mabni, lumayan singkat. Sebutkan (1) Jenis fi’il mabni nya, lalu (2) sebutkan alamat mabninya.
Kalau huruf, biasanya langsung saja disebut jenisnya, karena seluruh huruf itu mabni. Jadi gak perlu lagi dipermasalahkan. : )
Misal:
Mengi’rob suatu kata pasti sudah menjadi suguhan sehari hari bagi teman teman yang belajar ilmu nahwu. Kalau belum terbiasa, sering kali bingung mau mulai darimana mengi’robnya.
Tidak ada kaidah baku untuk mengi’rob (kata salah seorang guru saya) yang penting tersebut semua ‘data’2 yang diperlukan. yaitu (1) kedudukannya (fail/maf’ul/mubtada/dst), (2) keadaannya (marfu/manshub/majrur/fii mahalli rof’in-nashbin-jarrin) (3) alamat i’robnya (dhommah/fathah/kasroh/wawu/ya/ dst) dan (4) jenis kalimatnya (isim mufrod/mutsanna/jamak/af’alul khomsah/dst)
Modal UTAMA untuk dapat mengi’rob adalah paham apa saja isim dan fi’il mana saja yang mu’rob dan mana yang mabni, dan mana yang memiliki kedudukan marfu’ manshub majrur, majzum, dan hafal huruf jar, adawaatun nashibah (alat penashob) dan adawatul jazimah (alat alat penjazm). Kalau sudah punya modal ini, insyaaAllah selanjutnya mudah.
Berikut ini urutan yang biasa disebutkan dalam mengi’rob, yang paling umumnya. Perbedaan cara mengi’rob mungkin terjadi, tapi biasanya gak jauh jauh amat bedanya. Ini diambil dari cara mengi’rob yang paling umum dan paling mudah dan singkat saja.
Sebelumnya, ada point point penting yang harus diperhatikan:
- Jenis kata (الكلمة) dalam bahasa arab itu ada 3: Fiil, Isim dan Huruf. Diantaranya ada yang mu’rob (dapat berubah akhir katanya) ada juga yang mabni (Tidak berubah akhir katanya)
- Jenis kata yang mengalami keadaan mu’rob adalah sebagian besar isim dan beberapa jenis fiil. Sedangkan jenis kata yang mengalami keadaan mabni adalah sebagian besar fiil, beberapa jenis isim dan seluruh huruf. Diulangi lagi: Yang sebagian besar mu’rab adalah isim, sedangkan yang sebagian besarnya mabni adalah fi’il. Adapun huruf, memang seluruhnya mabni.
- I’rob (kata yang mengalami i’rob disebut mu’rob) ada empat macam: marfu’, manshub, majrur dan majzum. I’rob Isim ada 3. Marfu’, manshub dan majrur. Sedangkan i’rob Fiil ada 3 juga, yaitu marfu’, manshub dan majzum.

- Hukum asalnya isim dan fiil yang mu’rob adalah marfu’ kecuali ada yang menyebabkannya marfu/manshub, majrur atau majzum.
- Umumnya, mengi’rob isim/fiil mabni itu lebih singkat daripada mengi’rob yang fiil/isim yang mu’rob
- Jika isim mabni di i’rob, biasanya menggunakan kata kata: “Fii mahalli ro’fin/nashbin/jarrin” dan ini hanya pada isim mabni. Fi’il mabni tidak pakai “fii mahalli“
1. I’rob isim Mu’rob
Untuk isim mur’rob biasanya dimulai dari penyebutan (1) kedudukan/jabatan, (2) keadaan, (3) Alamat I’robnya dan (4) Jenis Isim Murobnya. Contoh:
خَيْرُالأُمُوْرِأَوْسَطُهَا
خَيْرُ: مُبتَدَاٌمَرفُوعٌ وعَلَامةُ رَفْعِهِ الضَمَّة لَأَنَّه اسم المفرد
الأُمُوْرِ:مُضَاف إلَيْهمَجرُورٌ وعلامة جَرِّه الكسرة لأنه جمع التكسير
أوْسَط: خَبَرُ المبتَدَأمرفوع وعلامة رفعه الضمّة
2. I’rob Isim Mabni Untuk I’rob isim mabni, umumnya dimulai dari menyebutkan (1) Jenis isim mabninya, lalu (2) Alamat mabninya, (3) Kedudukan I’robnya, lalu (4) Jabatan/kedudukan didalam I’rob. Contoh:
إنَّكَ أنتَ العَلِيْم الحَكيْم
ك : ضَمِيْر مُتَّصلٌ مبني على الفتح في محل نصبٍ اسم إنَّ”
أنتَ : ضَمِيْر منفضل مبني على الفتح في محلّ نصب توكيد للضمير متصل
3. I’rob Fi’il Mu’robUntuk I’rob fiil yang mu’rob umumnya dimulai dari menyebutkan (1) Macam fiilnya [yaitu fiil mudhori saja, karena fiil amr dan madhi kan mabni semua], (2) Kedudukannya [Marfu/Manshub/Majzum]dan alat penashobnya (jika dia nashob) atau penjazmnya (jika jazm), (3) Alamat I’robnya, dan (4) Mengapa dia bertanda i’rob demikian. Contoh:
يَسْأَلُوْنَك عَنْ الشَهرُ الحَرام قِتَالٍ فِيْه
يَسْأَلُوْنَ : فعل مضارع مرفوع و علامة رفعه الثبوت النون لأنه من أفعال الخمسة
لَمْ يَفْعَلُ
يَفعَلْ: فعلٌ مضارعٌ مجزُومٌ بِـ لَمْ و علامة جزمه السكن لأنه فعل مضارع صحيح الأخر و لم يتضل بآخره شيئ
لنْ يَفْعَلِ
يَفْعَلَ: فعلٌ مضارعٌ منصوب بِلنْ و علامة نصبه الفتحةلأنه فعل مضارع صحيح الأخر و لم يتضل بآخره شيئ
4. I’rob Fi’il MabniUntuk i’rob fi’il mabni, lumayan singkat. Sebutkan (1) Jenis fi’il mabni nya, lalu (2) sebutkan alamat mabninya.
قرأ زيدٌ الكتاب
قرأ : فعل ماض مبني على الفتح
Kalau dia bersambung dengan dhomir muttasil, maka sebut dhomirnya. Misal:
ذهبت الى المدرسة
ذهبت : فعل ماض مبني على السكن و التاء:ضمير متصل مبني على الضم في محل رفع فاعله
5. I’rob Huruf Kalau huruf, biasanya langsung saja disebut jenisnya, karena seluruh huruf itu mabni. Jadi gak perlu lagi dipermasalahkan. : )
Misal:
وَ يَنْقَلِبُ إلَى أهلِهِ مَسْرُوْرَا
إلَى : حرف جَرٍ
مَا جَاءَتَا من أحدٍ
مَا : حرف نفى
من : حرف جرٍّ
————————————————————————————————————–
Alhamdulillah, selesai sudah langkah – langkah mengi’rob. Lebih banyak contoh I’rob lagi bisa di lihat di buku “أمثلة الإعراب” (Amtsilatul I’rob)
yang isinya memang melulu tentang contoh-contoh i’rob dalam tiap bab di
ilmu nahwu. Tipis saja, hanya 112 halaman, dan harganya murah, cuma 14
ribu. Silakan dapatkan di toko buku terdekat.
Semoga yang sedikiiiit banget ini bermanfaat..
nas’alullohal ikhlaas…
sumber: http://irilaslogo.wordpress.com/2013/05/16/yuk-mengirob/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar